Oleh : Faryens Bagenda*
Apa yang kalian nilai
dari kami ?
Apakah hanya sebatas hegemoni Negara yang
meneropong kami dan menuduh kami sebagai pengacau?
Kalian manusia, tidak akan lumpuh dalam ingatan,
dikalau selaras dan bijak melihat keselarasan hidup di alam ini.
Tuduhan dan kajian yang tidak bersandar pada
keadaan sebenarnya, memperlakukan kami sebagai kaum yang laknat di hadapan
ratusan juta umat manusia. Bukan hanya teriakan yang kami andalkan, melainkan
nyawa yang jadi taruhan untuk memperjuangkan hidup sesama.
Itukah yang kalian musuhi?
Tidak, selama kebebasan penuh belum terselesaikan,
dunia ini akan terus bergolak.
Kalian manusia dan kami pun manusia, jangan hanya
menilai dari jabatan dan kekuasaan. Tetapi lihatlah bahwa semua hadir untuk
melalui perjuangan hidup.
Bukan manusia bila kalian membedakan kami dari
yang lain, jika memang itu yang kalian nikmati untuk terus membusuki kami, tak
akan jadi masalah. Tetapi biarkan juga kami tidak menghamba pada ketakutan yang
menindas, yang menghisap tenaga kami dan yang merusak saling hubungan kami.
Pasti semuanya akan menyadari keresahannya, pasti
akan melawan ketidakadilan yang ada.
Buruh yang dihisap tenaganya di dalam
pabrik-pabrik,
Mahasiswa yang di tekan pikirannya dengan jumlah
tugas kuliah,
Kaum miskin yang di tekan dengan kelaparan,
Petani yang menguras tenaganya demi hidup
keluarganya,
Kaum perempuan yang tersingkir oleh kepemilikan
pribadi, dan secara keseluruhan Rakyat yang merasa
tertindas dan terhisap, pasti akan membangkang untuk menolak kebijakan-kebijakan
yang tidak berpihak pada keseluruhan manusia.
Kami meyakini, dunia selalu berganti rupa untuk
membuka jalan kemenangan kami.
Wujudkan perubahan pada tatanan sosial, melangkah
dan berpikir untuk kehidupan yang lebih layak.
*Anggota PEMBEBASAN Kolektif Kota Palu, kawan yang baik hati ini rela meninggalkan kuliahnya untuk berjuang demi terwujudnya cita-cita pembebasan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar